Saturday, June 30, 2012

UEFA Sediakan Rp 1,2 Triliun untuk 580 Klub


KIEV, KOMPAS.com - UEFA menganggarkan 100 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun untuk diberikan kepada sekitar 580 klub anggota 53 federasi sepak bola di bawah UEFA karena mengizinkan pemain mereka tampil di Piala Eropa 2012, terhitung sejak kualifikasi hingga putaran final. Uang tersebut akan didistribusikan sesuai mekanisme yang disepakati UEFA dan Asosiasi Klub Eropa (ECA), Sabtu (30/6/2012).

Sebanyak 40 juta euro akan diberikan kepada klub yang mengizinkan pemainnya tampil pada babak kualifikasi dan sebanyak 60 juta euro kepada klub yang mengizinkan pemain mereka tampil di putaran final.

Jumlah uang yang akan diterima klub bergantung pada honor per pemain per hari dan juga mempertimbangkan kategorisasi klub di dunia sepak bola Eropa. Rincian lebih jauh tentang mekanisme ini akan diumumkan saat kalkulasi selesai.

"Berkat kerja sama luar biasa antara UEFA dan ECA, keputusan hari ini akan bermanfaat bagi sepak bola dan membantu membentuk masa depan yang bagus dan solid untuk sepak bola Eropa," ujar Presiden UEFA, Michel Platini.

Menambahkan itu, Ketua ECA, Karl-Heinz Rummenigge, mengatakan, "Peningkatan dari 55 juta euro ke 100 juta eurp menunjukkan bahwa klub berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan turnamen ini. Mekanisme distribusi baru adalah hasil kerja sama antara ECA dan UEFA. Kami gembira dengan hasilnya. Ini tak hanya akan bermanfaat untuk sekitar 580 klub, tetapi sepak bola secara keseluruhan."


Via: UEFA Sediakan Rp 1,2 Triliun untuk 580 Klub

Buffon: Prandelli Sukses "Jinakkan" Balotelli


KIEV, KOMPAS.com - Kiper Italia, Gianluigi Buffon, mengapresiasi penampilan gemilang striker Mario Balotelli dalam beberapa laga terakhir "Gli Azzurri" dan menurutnya hal itu berkaitan dengan pelatih Cesare Prandelli.

Balotelli sebelumnya sempat dikritik karena dinilai banyak melawatkan peluang mencetak gol, terutama saat melawan Kroasia di penyisihan Grup C. Akan tetapi, penyerang Manchester City itu bangkit dan tampil gemilang dengan mencetak dua gol kemenangan Italia atas Jerman di babak semifinal.

"Mario (Balotelli) telah bermain sangat baik karena dia mempunyai semua kualitas yang hebat, dan ini adalah awal yang baik untuk kariernya. Dia telah menemukan pelatih hebat (Prandelli), yang membuatnya menjadi pemain yang lebih baik," ujar Buffon.

"Tetapi jelas, poin utama kemajuan itu berasal dari dirinya sendiri, karena dia telah berkerja keras mencapai level ini," kata Buffon.

Adapun, dua gol itu membuat Balotelli menjadi pemain pertama Italia yang mencetak tiga gol dalam satu turnamen Euro sepanjang sejarah. Bahkan, ia berpeluang menjadi top scorer karena mampu memupus harapan Mario Gomez, karena setelah Jerman tersingkir, koleksinya mandek di angka tiga gol.

Torehan yang sama juga diraih Mario Mandzukic (Kroasia) dan Alan Dzagoev (Rusia). Akan tetapi, kedua bomber itu malah sudah angkat koper di penyisihan grup. Dengan demikian, raihan trigol Balotelli masih dapat bertambah jika mampu membobol gawang Spanyol di final di Stadion Olimpiade Kyiv, Minggu (1/7/2012).


Via: Buffon: Prandelli Sukses "Jinakkan" Balotelli

Pemain Inggris Berlibur di Ibiza


IBIZA, KOMPAS.com - Setelah Inggris tersingkir dari Piala Eropa 2012, para pemainnya langsung berlibur. Striker Andy Carroll, Danny Welbeck, dan Joe Hart dikabarkan bersama Michael Carrick berlibur di Pulau Ibiza, Laut Mediterania.

Mereka seolah sudah melupakan kekalahan Inggris dari Italia di perempat final. Keempatnya dikabarkan begitu menikmati liburannya yang juga ditemani saudara Gary Lineker, Wayne Lineker.

mereka beberapa kali terlihat diminta fans untuk berfoto bersama. Namun, keempatnya sering berbaur dengan orang lain.

Seorang sumber kepada The Sun mengatakan, "Mereka menikmati masa yang indah. Mereka terus tersenyum dan melayani foto dengan fans. Mereka memili musim yang panjang dan mencoba melupakan kekecewaan karena Inggris tersingkir (dari Piala Eropa)."

Tentu saja, liburan mereka tetap ditemani wanita-wanita cantik. Bahkan, Carroll tertangkap kamera sedang santai, sementara wanita cantik di sampingnya menuangkan minuman buatnya.

Menurut Wayne Lineker, mereka juga mengagendakan pesta besar. Lewat akun Twitter, Wayne Lineker menulis, "Ini akan menjadi pesta abad ini."


Via: Pemain Inggris Berlibur di Ibiza

Lorenzo Sial, Stoner Naik Podium Satu Lagi


Assen - Casey Stoner akhirnya naik podium satu lagi setelah memenangi MotoGP Belanda, Sabtu(30/6/2012). Penguasa tiga seri sebelumnya, Jorge Lorenzo, bernasib sial karena out tak lama setelah start.

Pada balapan di sirkuit Assen, Stoner memastikan kemenangannya terutama sejak berhasil menyalip rekan Repsol Honda-nya, Dani Pedrosa, di sembilan lap terakhir. Setelah melakukan overtake itu ia tak terkejar lagi oleh Pedrosa dan menyentuh garis finish pertama dengan catatan waktu 41 menit 19,855 detik.

Pedrosa harus puas di tempat kedua dengan selisih empat detik dari sang juara bertahan. Andrea Dovizioso, yang bertarung sengit dengan Ben Spies, mendapatkan podium ketiga.

Bagi Stoner ini adalah kemenangannya yang ketiga di musim ini dari tujuh seri yang telah tergelar. Ia juga mendapat berkah karena Lorenzo, yang menang berturut-turut di tiga seri terakhir, mengalami insiden di awal lomba. Ia ditabrak Alvaro Bautista di tikungan pertama, dan keduanya langsung out.

Kemenangan ini sekaligus membuat Stoner menyamai perolehan angka Lorenzo, yakni 140. Sebelumnya rider Australia itu menang di seri kedua
Via: Lorenzo Sial, Stoner Naik Podium Satu Lagi

Balotelli Menangis Bersama Ibunya


WARSAWA, KOMPAS.com - Ibu angkat Mario Balotelli, Silvia Balotelli, mengungkapkan bahwa striker Italia tersebut menangis setelah pertandingan lawan Jerman. Itu sangat jarang terjadi. Terakhir kali Balotelli menangis karena Jose Mourinho.

Balotelli menjadi bintang Italia dengan mencetak dua gol di semifinal Piala Eropa 2012, Kamis atau Jumat (29/6/2012) dini hari WIB. Dua gol itu membawa Italia menang 2-1 dan lolos ke final.

Setelah pertandingan usai, para pemain Italia langsung berkumpul dan merayakan kesuksesan itu. Namun, tidak dengan Balotelli. Dia berjalan menuju tribun untuk mendekati ibu angkatnya, Silvia. Ia kemudian mencium ibunya.

"Sangat sulit melihat Mario menangis. Terakhir kali dia menangis mungkin karena Jose Mourinho," kata Silvia kepada La Gazzetta dello Sport. Namun, dia tak menyebutkan apa yang dilakukan Mourinho hingga Balotelli menangis.

"Ketika merasa kesulitan, diserang, atau dikhianati, Mario bereaksi dengan mengasingkan dirinya dari orang lain. Itu yang terjadi sebelum pertandingan melawan Irlandia," jelas Silvia.

"Kami sempat berjuang untuk mengontaknya dan dia tak menjawab pesan kami. Itulah sebabnya, saya menangis bahagia. Dua gol itu sangat luar biasa dan terjadi di pertandingan penting. Itu telah membaskan dia, karena bakat dan kegeniusannya telah keluar. Dia akhirnya mampu membuktikan apa yang ingin ia lakukan," jelasnya.

Mario Balotelli keturunan Ghana. Dia diadopsi keluarga Balotelli saat masih berusia dua tahun. Dia amat dekat denan kedua orang tua angkatnya. Bahkan, dia sering menceritakan kemenangan kepada mereka, terutama kepada ayahnya, Franco Balotelli. Namun, Franco sudah amat tua dan tak bisa sering-sering menyaksikan Balotelli bertanding.

"Ini juga sangat sulit baginya untuk memeluk saya seperti itu di depan banyak orang. Seperti halnya anak muda lainnya, dia (Balotelli) agak malu terlihat dengan ibunya. Tapu, di momen seperti itu, dia kelwat bahagia. Dia berbisik di telinga saya agar saya membawa ayahnya ke Kiev. Saya kemudian pulang ke Italia dan kami berdua akan berada di sana, Minggu," janjinya.

Italia akan melawan Spanyol di final Piala Eropa 2012 di Kiev, Minggu atau Senin (2/7/2012) dini hari WIB.

Silvia agak menyesalkan tindakan Balotelli melepaskan baju, setelah mencetak gol kedua. Namun, dia bisa memahami psikologinya.

"Dia sangat kesal kepada siapa pun yang mengkritiknya karena tidak melakukan selebrasi kala mencetak gol. Maka, dia memutuskan untuk mencari cara lain dalam merayakan gol," jelas Silvia.

"Anak saya sering mengatakan bahwa ia buka arogan, tapi dia merasa dia memiliki sesuatu yang spesial. Itu yang sering ia katakan," tambahnya.

Menurut La Gazzetta dello Sport, ayah angkat Balotelli, Franco, tak hanya akan menyaksikan anaknya bertanding lawan Spanyol. Ia juga akan membawa beberapa potong coklat. Ini sudah menjadi kebiasannya memberi hadiah coklat kepada Balotelli ketika dia masih kecil.

Silvia juga menyatakan terima kasih kepada Pelatih Italia, Cesare Prandelli. Sebab, dia memberi kesempatan kepada anaknya bertanding di Piala Eropa dan membuktikan kemampuannya.

"Prandelli adalah orang baik dan dia telah mengajarkan banyak hal penting kepada anak saya. Maka, saya meneleponnya untuk mengucapkan terima kasih," terang Silvia.


Via: Balotelli Menangis Bersama Ibunya

Warna Politik dalam Piala Eropa


WARSAWA, KOMPAS.com - Piala Eropa, seperti juga pesta olahraga akbar lainnya, tak lepas dari pengaruh konflik politik, khususnya pertikaian antarnegara. Perseteruan politik menyebabkan tim membatalkan keikutsertaannya apabila berhadapan dengan kesebelasan dari negara yang menjadi lawan politik.

Pagi-pagi digelar, penyelenggara Piala Eropa pertama di Perancis sudah menuai persoalan permusuhan antarnegara. Tim nasional Spanyol ogah bertandang ke Uni Soviet untuk menghadiri laga penyisihan. Saat itu, Spanyol dipimpin Jenderal Fransisco Franco.

Sikap Franco dilatarbelakangi masa lalu. Diktator itu adalah pemenang perang saudara Spanyol yang terjadi pada 1936-1939. Sementara Uni Soviet berperan sebagai penunjang utama Republik Spanyol Kedua, yang adalah lawan politik Franco.

Ketidakhadiran Spanyol membuat Uni Soviet melenggang dengan mudah ke putaran final Piala Eropa 1960. Tim Uni Soviet tak terbendung dan menjadi juara Eropa pertama. Adapun Italia, Inggris, dan Jerman Barat juga tak ikut karena menganggap belum perlu berpartisipasi.

Franco Menelan Egoisme

Pergelaran kedua pada tahun 1964 belum lepas dari pertikaian. Giliran Spanyol menjadi tuan rumah dan Uni Soviet menjadi semifinalis. Kali ini, Franco harus menelan egonya agar tidak mengeruhkan perhelatan bergengsi. Ia mengizinkan tim Spanyol berlaga melawan Uni Soviet.

Untungnya, tim Spanyol bisa menaklukkan Soviet dengan gol dari penyerang Jesus Maria Pereda dan Marcelino Martinez. Uni Soviet hanya bisa membalas dengan satu gol dari penyerang Galimzyan Khusainov. Spanyol pun menjadi juara Eropa untuk pertama kali.

Pertikaian senjata antara Yunani dan Albania juga membuat Kapal Bajak Laut, julukan tim Yunani, menarik diri dari keikutsertaan Piala Eropa 1964. Albania menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1912 yang memicu kemarahan Yunani.

Sebagian wilayah Albania diklaim Yunani sebagai daerahnya sehingga memicu pernyataan perang kedua negara. Yunani menolak hadir dalam laga kualifikasi pertama Piala Eropa 1964 melawan Albania yang diadakan pada Maret 1963.

Keruntuhan komunisme pada awal dasawarsa 1990-an juga membawa dampak terhadap Piala Eropa 1992. Uni Soviet di ambang bubar. Beberapa wilayah Uni Soviet menyatakan lepas dan membentuk negara sendiri. Negeri Beruang Merah mulai limbung akibat perpecahan.

Estonia, Latvia, Lituania, dan Georgia berpisah dari Uni Soviet. Meski demikian, pemain Georgia, Kakhaber Tskhadadze, masih bergabung dengan skuad Uni Soviet yang berlaga di bawah panji Persemakmuran Negara-negara Independen.


Via: Warna Politik dalam Piala Eropa

Euro 2020 Digelar di Seluruh Eropa


KIEV, KOMPAS.com - Presiden Uni Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Michel Platini, mengajukan usul ekstrem. Menurutnya, akan menarik jika Piala Eropa 2020 nanti digelar di beberapa negara di Eropa.

"Ini hanya ide. belum ada kepastian. Pada Desember (2012) atau Januari (2013) kami akan memutuskan apakah Piala Eropa akan digelar di satu negara, dua negara, atau bahkan di beberapa negara di Eropa," kata Platini pada temu pers di Kiev, Ukraina, Sabtu (30/6/2012).

Piala Eropa akan merayakan ulang tahun ke-60 pada 2020 nanti. gelaran Euro 2020 itu bisa digelar di 12 atau 13 kota di beberapa negara di Eropa. Sehingga, panitia tidak lagi dipusingkan soal kesiapan infrastruktur, karena tuan rumah akan dipilih di kota-kota yang memiliki infrastruktur terbaik.

Sejauh ini, sudah ada beberapa negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Eropa 2020. Mereka antara lain Turki, Irlandia, juga Skotlandia dan Wales. (AFP)


Via: Euro 2020 Digelar di Seluruh Eropa

Guardiola Terpukau kepada Bocah Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Pelatih Barcelona, Josep "Pep" Guardiola, dibuat terpukau oleh aksi bocah asal Indonesia, Tristan Alif. Bersama Guardiola, Tristan juga turut hadir dalam acara bertajuk "Sportacular Edisi Spesial 'Pep' Guardiola" di lobi depan RCTI Jakarta, Sabtu (30/6/2012).

Tristan menunjukkan sedikit keahliannya bermain sepak bola. Juggling kaki Tristan yang diakhiri menghentikan bola menggunakan pundak, membuat Guardiola tersenyum.

"Barcelona mungkin bisa memberikan tawaran untuk bocah ini," jawab Guardiola.

"Dia memiliki skill yang bagus. Penting bagi pemain seusianya bisa melakukan juggling seperti itu," lanjutnya.

Guardiola lantas memberikan sedikit masukan bagi pemain-pemain usia dini yang ingin berkarier sebagai pemain profesional. "Intinya, pemain-pemain muda harus terus berlatih, berlatih, dan berlatih. Jika itu dilakukan dengan baik, maka besar kemungkinan pemain itu bisa berkembang," tutupnya.


Via: Guardiola Terpukau kepada Bocah Indonesia

La Masia Wujudkan Mimpi Guardiola


JAKARTA, KOMPAS.com - Josep Guardiola menjelaskan, akademi sepak bola Barcelona, La Masia, sangat penting dalam karier sepak bolanya. Hal itu dijelaskannya dalam acara "Sportacular Edisi Spesial 'Pep' Guardiola" di lobi depan RCTI Jakarta, Sabtu (30/6/2012).

"La Masia merupakan akademi yang hebat. Keinginan saya menjadi pemain sepak bola profesional berawal dari sana. Di La Masia, saya menemukan banyak hal luar biasa. Teman-teman yang baik serta staf pelatih yang hebat," jelas Guardiola.

Guardiola sendiri mengawali karier sebagai pemain di Barcelona. Selama membela "Blaugrana", trofi Liga Champions pada 1992 menjadi salah satu pengalaman hebatnya. "Trofi (Liga Champions) saat itu merupakan yang paling berkesan. Karena, keberhasilan itu mampu mengubah sejarah kami di Eropa," lanjut Guardiola.


Via: La Masia Wujudkan Mimpi Guardiola

Menembus Tapal Batas Ukraina


LVIV, KOMPAS.com - Berakhir sudah perhelatan semua laga Piala Eropa 2012 di Polandia. Dengan berakhirnya semifinal Jerman versus Italia di Warsawa, Kamis (28/6), tinggal satu laga tersisa. Laga final antara juara bertahan Spanyol dan Italia di Kiev, Ukraina, Minggu (1/7).

Sejak kemarin terjadi mobilitas pergerakan massal hingga puluhan ribu orang dalam rentang tiga hari, dari Polandia menuju Ukraina. Mereka adalah suporter, ofisial turnamen dan pegawai UEFA, media, juga penonton netral yang telah mendapatkan tiket final.

Sejak awal pekan ini sudah sulit mencari tiket kereta atau pesawat dari Warsawa ke Kiev yang berjarak 820 kilometer. Dengan pesawat rute itu hanya memakan waktu 1,5 jam. Naik kereta butuh 16,5 jam.

Jaringan rel kereta yang menghubungkan kedua negara itu berbeda jauh dengan yang ada di Eropa Tengah, apalagi Eropa Barat. Di Polandia dan Ukraina, perjalanan kereta lintas negara butuh waktu lama. Dari Warsawa ke Lviv (kota Ukraina terdekat dengan perbatasan Polandia) yang jaraknya 385 kilometer saja perlu 12,5 jam.

Dengan kondisi tersebut, perjalanan darat dengan mobil jadi salah satu alternatif menarik meski hal itu sebenarnya tidak direkomendasi. Kondisi jalan di Ukraina secara umum kurang bagus. Namun, pembangunan membuat kondisi jalan membaik, tulis Anna Shevchenko dalam buku Culture Smart! Ukraine (cetakan keempat, 2010).

Pengendara mobil di Ukraina juga sering ceroboh, suka menyodok, lanjut Shevchenko. Namun, berhubung harus menghadiri laga Jerman-Denmark di Lviv, medio Juni lalu, wartawan Kompas MH Samsul Hadi bersama rekan dari tabloid Bola menyewa mobil dari Warsawa.

Kita perlu waktu sekitar enam jam jika tanpa berhenti, ujar Tigor, si sopir. Tak ada kendala berarti sepanjang perjalanan dari Warsawa ke gerbang perbatasan di Hrebenne. Kondisi jalan secara umum mulus. Mobil bisa dipacu hingga kecepatan 150 kilometer per jam.

Pemandangan sepanjang perjalanan juga mengasyikkan. Sesekali jalan menyibak hutan, membuat mata terasa teduh. Tiga jam berlalu dan tibalah di Lublin yang terkenal dengan salah satu kamp konsentrasi Nazi pada Perang Dunia II. Kamp itu masih terpelihara dan kini jadi tempat wisata.

Begitulah. Salah satu keuntungan perjalanan dengan mobil adalah bisa mampir di tempat bersejarah atau kawasan wisata. Sebelum matahari condong, perjalanan mencapai tapal batas Polandia-Ukraina di Hrebenne.

Di gerbang perbatasan yang mirip gerbang tol beberapa jalur itu, atribut Piala Eropa 2012 terlihat di mana-mana. Tidak banyak antrean, tetapi pemeriksaan dokumen perjalanan dan tanda identitas cukup memakan waktu. Pemeriksaan itu dua kali, pertama oleh petugas imigrasi Polandia, kedua oleh petugas imigrasi Ukraina. Butuh sekitar setengah jam sejak menunggu giliran masuk hingga keluar dari tapal batas itu. Seisi kendaraan pun digeledah petugas yang membawa anjing pelacak. Lebih lama karena sering terjadi upaya penyelundupan, kata Tigor.

Berbeda dari Polandia, jalan di Ukraina kurang mulus dan yang melintasi banyak mobil tua dan butut. Tanda petunjuk jalan pun tidak selalu jelas terlihat.

Namun, setiba di Lviv, kesan pertama adalah eksotis meski ruwet. Lalu lintas cukup semrawut, tetapi gedung-gedungnya kuno, terawat, dan bersejarah. Tak heran Lviv masuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO.

Dalam tiga hari sejak kemarin, belasan hingga puluhan ribu suporter Italia juga akan bergerak ke Kiev dari Warsawa, menyusul suporter Spanyol yang lebih dulu tiba. Sebagian suporter Italia itu bermobil melintasi perbatasan. Ketika final berakhir, rasa lelah itu akan berganti. Entah kecewa atau gembira.


Via: Menembus Tapal Batas Ukraina

Tim Kapinis Bandung Memimpin Kejurnas Arung Jeram Muaraenim


Muaraenim - Tim Kapinis II Bandung untuk sementara memimpin di hari pertama Kejurnas Arung Jeram di Sungai Enim, Bedegung, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, Sabtu (30/6/2012).

Ini diraih setelah mereka menjadi yang tercepat pada nomor sprint dengan catatan waktu satu menit 7,477 detik. Tim kedua yang meraih catatan waktu terbaik adalah Kapinis I Bandung dengan 01:08,943, serta BRC Boogie Banten dengan catatan waktu 01:09,230 di peringkat ketiga.

Pada hari pertama ini digelar dua nomor yakni sprint dan head to head. Saat sprint, sejumlah peserta mengalami kesulitan saat memasuki pertengahan jalur lomba, lantaran arus tipis dan terdapat dua batu besar. Banyak perahu peserta tersangkut beberapa detik.

Syukurlah kami lolos dari jalur itu, kata Wawan Purwana, manajer tim Kapinis Bandung, kepada detikcom, Sabtu (30/06/2012).

"Arung Sumsel 2012" diikuti 16 tim dari sejumlah daerah di Indonesia, berlangsung sampai 3 Juli.





Via: Tim Kapinis Bandung Memimpin Kejurnas Arung Jeram Muaraenim

Friday, June 29, 2012

Sebanyak 16 Tim Mengikuti Kejurnas Arung Jeram di Muaraenim


Muaraenim - Sebanyak 16 tim mengikuti Kejurnas Arung Jeram "Arung Sumsel 2012" yang digelar di Bedegung, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, 30 Juni-3 Juli 2012.

Saat ini ke-16 tim sudah berada di lokasi dan mulai mencoba arus di huluan Sungai Enim yang menjadi lokasi perlombaan.

Ke-16 peserta itu antara lain berasal dari Banten, Bandung, DKI Jakarta, Bengkulu, Palembang, Muaraenim, Medan, dan Tapanuli.

"Kejurnas ini selain untuk memasyarakat olahraga arung jeram, mengingat begitu banyaknya lokasi olahraga ini di Indonesia, juga menjadi ajang pembinaan, dan promosi pariwisata," kata Ahmad Rapanie Igama selaku ketua panitia pelaksana kepada detikcom, Jumat (29/06/2012).

Ada beberapa jenis lomba yang digelar dalam kejurnas ini yakni sprint dengan jarak 800-1.000 meter; head to head yakni lomba kecepatan secara simultan dengan jarak 800-1.000 meter; slalom atau lomba kecepatan dan keterampilan tim dengan jarak tempuh 1.000 meter; serta down river yakni lomba kecepatan dan keterampilan dalam jarak tempuh 3-5 kilometer.

Kejuaraan yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kabupaten Muaraenim, dan Federasi Arung Jeram Indonesia
Via: Sebanyak 16 Tim Mengikuti Kejurnas Arung Jeram di Muaraenim