Tuesday, July 3, 2012

Ekspresi Pemain: Dari Kemarahan hingga Kejemawaan


KOMPAS.com - Perhelatan Piala Eropa 2012 menyisakan berbagai ingatan atas pernyataan dan ekspresi pemain selama turnamen akbar itu. Ketegangan, tekanan yang dihadapi pemain, semua tergambar dalam rekaman pernyataan sekaligus ekspresi pemain selama berlangsungnya Euro 2012 itu.

Anda pasti masih ingat bagaimana ekspresi Samir Nasri setelah mencetak gol ke gawang Inggris. Gelandang Perancis itu langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir seolah ingin mengatakan, Tutup mulutmu! Pelatih Perancis Laurent Blanc pun berkomentar, (Perilaku itu) Tidak baik untuk citra Nasri dan begitu juga bagi tim.

Lolosnya Yunani ke perempat final juga bermakna banyak bagi negeri yang tengah dilanda krisis ekonomi sangat berat itu. Kami ingin memberikan sesuatu yang menggembirakan kepada siapa pun di rumah kami, sesuatu untuk dirayakan. Semua orang di Yunani, bahkan keluarga-keluarga kami, teman-teman kami, saudara-saudara kami, sepupu-sepupu kami, semua orang, tengah menjalani masa-masa sulit, ungkap gelandang Yunani, Kostas Katsouranis, ketika ditanya apa makna lolosnya Yunani ke perempat final Piala Eropa 2012.

Sebaliknya, Pelatih Yunani yang berasal dari Portugal, Fernando Santos, menimpali lolosnya Yunani ke perempat final sebagai saat untuk menegakkan kembali kehormatan Yunani, yang terus ditekan Uni Eropa untuk menyeimbangkan anggaran belanja dengan pendapatannya. Setiap orang harus menghormati Yunani karena sejarahnya dan prinsip-prinsip demokrasi, ilmu pengetahuan. Semua dimulai dari Yunani. Karena itu, sangat sulit bagi siapa pun untuk mengajari kami, ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan Pelatih Spanyol Vicente del Bosque mengenai spekulasi tim Spanyol bisa kembali menjadi juara Piala Eropa. Hal itu akan memberikan sejumlah sinyal ke negeri kami bahwa kita bergerak ke arah yang benar. Jika sukses ini bisa diteruskan ke masyarakat, akan luar biasa, ujarnya berharap kesulitan finansial Spanyol bisa diatasi.

Lain lagi dengan Cristiano Ronaldo. Begitu seringnya media massa membanding-bandingkan dia dengan Lionel Messi membuat Ronaldo pun terbawa untuk membandingkan pencapaian dirinya di Piala Eropa dengan pencapaian Messi. Tahukah kamu apa yang dia (Messi) lakukan pada saat seperti ini tahun lalu? Dia harus keluar dari Copa America di perempat final, kata Ronaldo merespons pertanyaan soal pendukung Denmark yang terus meneriakkan nama Messi, menyusul kegagalan dia mencetak gol saat melawan Denmark. Partai itu dimenangi Portugal 3-2 sehingga Ronaldo terus melangkah ke semifinal.

Ungkapan frustrasi juga diutarakan penyerang Belanda, Klaas-Jan Huntelaar, setelah lebih sering dijadikan pemain cadangan oleh Pelatih Bert van Marwijk. Saya sudah mengatakannya, saya kecewa dan marah! tegasnya.

Namun bukan hanya ungkapan pengharapan atau kejengkelan yang terekam dari Piala Eropa 2012. Ungkapan penuh jemawa dan bangga dari pemain pun terdengar di Euro 2012.

Saya seorang lelaki. Saya bisa jadi Peter Pan karena saya suka melakukan hal-hal seperti keinginan saya. Saya punya jiwa bebas. Saya mencetak dua gol di depan ibu saya dan saya ingin mencetak gol di depan ayah saya di Kiev, di final. Momen yang paling saya sukai adalah saat saya memeluk ibu setelah pertandingan, ujar penyerang Italia, Mario Balotelli, seusai melesakkan dua gol kemenangan Italia atas Jerman di semifinal.

Kita bicara mengenai sebuah generasi hebat sepak bola. Mereka memiliki akar, tahu bagaimana bermain bersama karena mereka datang dari sebuah negeri di mana mereka belajar bermain dengan selayaknya. Ini sebuah era hebat sepak bola Spanyol, kata Del Bosque. (AFP/OKI)


Via: Ekspresi Pemain: Dari Kemarahan hingga Kejemawaan

No comments:

Post a Comment